5 Desember 2023

All post

Merawat Buenos Aires Ikan Tetra Yang Aktif dan Cantik

Buenos Aires merupakan nama ibu kota Argentina, namun ini bukan tentang ibu kota. Ini tentang ikan jenis tetra yang di beri nama Buenos Aires (nama ilmiah: Hyphessobrycon Anisitsi). Ikan air tawar yang ramah bagi pemula dan cukup untuk di perhatikan karena mereka cukup aktif bergerak.

Di alam liar, mereka banyak ditemukan di sungai, kolam, danau, dan anak sungai, khususnya di wilayah La Plata Argentina. Yap sesuai dengan namanya, ikan Buenos Aires Tetra berasal dari Amerika Selatan, selain di Argentina mereka juga di temukan di Paraguay, dan Brasil tenggara.

Ikan air tawar ini biasa hidup berkelompok dengan jenisnya sendiri, mereka cukup cantik untuk menghiasi akuarium sobat lovedfish selain harganya murah kisaran harga Buenos Aires Tetra antara Rp 2.000 sampai Rp 3.000. Mereka juga mudah untuk di rawat bagi pemula, simak artikel ini hingga akhir untuk merawat mereka dengan baik.

Klasifikasi

Kerajaan

Animalia

Divisi

Chordata

Kelas

Actinoterygii

Keluarga

Characidae

Jenis

H.anisitsi

Deskripsi

Di Indonesia mungkin cukup panjang untuk menyebut Buenos Aires Tetra, makanya mereka sering di sebut dengan ikan Boines Tetra. Dalam pencarian google ketika sobat mengetik boines tetra otomatis akan di alihkan ke ikan Buenos Tetra. (gak penting juga di jelasin yak. hehehe)

Hampir semua jenis ikan Tetra termasuk Buenos Aires Tetra merupakan ikan tropis jadi cocok dengan iklim di Indonesia. Buenos Aires Tetra memiliki warna perak metalik dengan warna merah di sirip ekor bagian atas dan bawah serta tanda hitam di bagian tengahnya.

Sirip punggung bagian atas dan bawah juga memiliki warna merah, namun biasanya sirip atas warna merah sedikit bening di bandingkan bagian bawahnya. Sedangkan jenis Buenos Tetra Albino memiliki warna oranye merah di seluruh tubuhnya.

Buenos Aires Tetra merupakan salah satu jenis ikan tetra yang memiliki ukuran tubuh cukup besar, mereka dapat tumbuh hingga 7,5 cm atau sekitar 3 inci dan msa hidup ikan ini bisa mencapai antara 5 - 6 tahun.

Ukuran Akuarium, Pompa Air dan Pencahayaan

Akuarium 90*30*45 merupakan ukuran yang cocok untuk memelihara mereka, dengan akuarium panjang pergerakan mereka akan leluasa, mengingat Buenos Tetra merupakan ikan yang aktif berenang.

Arus air pelan hingga sedang jangan gunakan pompa air ukuran besar karena akan membuat Buenos Tetra tidak nyaman. Jika mengacu pada ukuran akuarium di atas sobat bisa menggunakan pompa air seri 1600 dengan kekuatan semburan sekitar 1200-1400 liter per jam.

Pencahayaan yang baik dan tepat akan membuat warna ikan menjadi lebih menarik. Pilihan warna lampu yang tepat untuk ikan Buenos Tetra adalah lampu warna putih atau putih biru. warna paling tidak cocok untuk mereka lampu 3 warna atau warna biru.

Perawatan Ikan

Buenos Aires Tetra dapat beradaptasi dengan baik ketika mereka singgah di akuarium baru, jadi bagi sobat lovedfish tidak perlu khawatir tentang parameter air yang di butuhkan. Mereka juga tidak memerlukan syarat dan kebutuhan khusus yang harus di siapkan.

beberapa jenis tanaman daun lunak akan menjadi makanan bagi mereka, jadi saat merawat mereka d akuarium hindari tanaman daun lunak jika tidak ingin tanaman itu akhirnya mati.

Buenos Aires Tetra juga merupakan ikan pemakan ulung, jangan biarkan mereka kelaparan yang bisa membuat mereka sedikit agresif dan akan memakan ikan sirip panjang ayang ada di akuarium. Merawat mereka secara berkelompok akan mengurangi agresifitas mereka.

Dekorasi Akuarium

Buenos Aires Tetra bukan ikan yang pilih-pilih terhadap dekorasi akuarium, namun justru di sini kendala yang terjadi. Biasanya ikan kecil sejenis tetra cocok untuk akuarium aquascape atau dekorasi akuarium dengan berbagai tanaman di dalamnya.

Buenos Aires Tetra terkenal ikan yang suka merusak dan memakan tanaman apalagi tanaman berdaun lunak atau rumput seperti java moss.

Jika sobat lovedfish tidak berencana menggabung ikan Buenos Aires Tetra dengan ikan tetra lainnya, biarkan akuarium tanpa dekorasi sudah cukup untuk mereka bertahan hidup. Hardscape atau dekorasi benda mati seperti kayu batu pasir juga bisa di tambahkan untuk kesan natural.

Kondisi Air

Seperti yang di jelaskan sebelumnya Buenos Aires Tetra merupakan ikan yang cukup mudah di rawat, salah satunya adalah parameter suhu yang cukup luas untuk dapat di tolelir. Suhu dingin 16 °C hingga suhu hangat 28 °C masih aman untuk merawat mereka.

Tingkat toleransi pH air juga cukup luas cakupannya 5,5 hingga 8,5. Meskipun cakupan pH air cukup luas tetappH netral adalah yang terbaik untuk merawat mereka. Sedangkan kesadahan air diantara 12 hingga 35 dGH.

Meskipun Buenos Aires Tetra kuat dan lebih toleransi terhadap parameter air, tetap penting untuk melakukan pengujian air secara teratur. Sobat lovedfish juga bisa dengan menjaga air tetap stabil dengan melakukan penggantian air seminggu sekali sebanyak 10-15 %.

Penyakit Ikan

Meskipun tahan dengan berbagai parameter air tetap saja makhluk hidup bisa saja terserang penyakit. Buenos Aires Tetra pun tidak rentan terhadap penyakit, salah satu penyakit umum yang menyerang ikan adalah white spot atau bintik putih.

Bakteri inc ini biasanya bisa berkembang dan menyerang ikan jika kondisi filter tidak maksimal di tambah perubahan suhu air yang drastis. obat dengan kandungan methylene biasanya cukup efektif untuk mengatasi penyakit white spot.

Yang penting untuk mengurangi resiko terkena penyakit hindari perubahan air yang drastis, jaga kebersihan akuarium dan media filter, hati-hati saat memasukkan ikan baru, pastikan ikan tersebut aman dari bakteri dan penyakit.

Makanan Ikan

Buenos Aires Tetra merupakan ikan pemakan ulung, apapun yang tersedia akan di makan, bahkan ikan sirip panjang akan di gigit jika mereka lapar.

Di alam liar tempat mereka di temukan, Buenos Aires Tetra termasuk omnivora yang akan memakan tumbuhan, serangga dan bahkan krustasea.

ketika sobat lovedfish merawat mereka di akuarium makanan terbaik adalah perpaduan antara pelet dan pakan alami dan juga sayuran. Namun untuk memudahkan sobat merawat mereka pelet bisa di jadikan makanan utama.

Untuk pakan alami, Buenos Aires Tetra menerima berbagai makanan seperti cacing, udang air asin atau rebon, daphnia. Pakan itu baik masih hidup maupun dalam kondisi beku atau kering akan tetap mereka makan.

Untuk sayuran, bisa di berikan sayuran hijau seperti bayam dan selada. Dalam pemberian pakan perhatikan jumlah ikan dan makanan yang di berikan. Terlalu banyak pakan yang di berikan juga tidak baik untuk ikan.

Sobat lovedfish bisa memberikan pakan ikan 2-3 X sehari untuk di habiskan dalam 5-10 menit. Buang sisa pakan agar tidak mengotori air dan menyebabkan tumbuhnya bakteri atau parasit.

Perilaku Sosial

Buenos Aires Tetra dapat tumbuh dengan baik di akuarium komunitas, yang perlu di ingat mereka adalah ikan berkelompok, artinya jika sobat ingin memelihara mereka setidaknya dalam 1 akuarium terdapat minimal 6 ekor Buenos Aires Tetra. Jika mereka di pelihara sendiri atau kurang dari itu biasanya mereka sedikit agresif adan suka menyerang ikan yang lebih kecil hanya untuk bermain.

Angelfish atau manfish, ikan laga-laga, siyem atau cupang dan ikan berseirip panajng sebaiknya jangan di jadikan satu dengan mereka, karena sirip mereka menjadi makanan yang lezat bagi Buenos Aires Tetra.

Beberapa ikan yang dapat di jadikan satu akuarium dan aman dengan Buenos Aires Tetra selain sesama jenis ikan tetra seperti Kongo Tetra, Black Tetra, Red Phantom Tetra, X Ray Tetra ikan-ikan dari keluarga cichlid seperti Ram Cichlid dari Bolivia, Ramirezi juga bisa di tambahkan.

Ikan-ikan lain yang mungkin bisa di jadikan pilihan di antaranya Apistogramma, Danios, Rainbow Fish, Barbs (Cherry Barbs atau Sematra), Gurami Kerdil atau dwarf guramy.

Referensi Artikel :

https://en.wikipedia.org/wiki/Buenos_Aires_tetra
https://www.seriouslyfish.com/species/hyphessobrycon-anisitsi/
https://www.aquariumsource.com/buenos-aires-tetra/

22 November 2023

All post

Mengenal dan Merawat Ikan Juani AKA Johannii

Pseudotropheus johannii sebelumnya di kenal dengan Melanochromis johanni atau di indonesia orang lebih mudah mengeja dengan kata juani atau juwani. Salah satu ikan cichlid populer di kalangan penghobies ikan hias ini menarik minat karena perpaduan warna biru gelap, putih dan hitam.

Ikan air tawar yang termasuk dalam keluarga siklit (cichlidae) ini berasal dari Afrika, tepatnya di Danau Malawi. Ditemukan di sekitar Batu Masinje dan Tanjung Ngombo. Seperti nama populer di malawi "Mbuna Cichlid". Nama Mbuna berasal dari masyarakat Tonga di Malawi dan berarti “ikan batu” atau “penghuni batu” ini di karena-kan ikan ini di temukan di sekitar bebatuan.

Meskipun ikan ini menarik dan populer untuk di pelihara di akuarium perlu pengalaman untuk memelihara mereka, lanjutkan membaca artikel ini untuk mengetahui cara merawat mereka dan cara mengobati ikan jika mereka terserang penyakit.

Klasifikasi

Kerajaan

Animalia

Divisi

Chordata

Kelas

Actinoterygii

Keluarga

Cichlidae

Jenis

P. Johannii

Deskripsi

Ikan Johannii ditemukan pada tahun 1967, di danau retakan Afrika, termasuk Danau Malawi dan Danau Tanganyika. Pewarnaan ikan ini tidak alami namun sebenarnya merupakan hasil dari produksi melanin yang berlebihan, menjadikannya semakin berharga karena kelangkaan dan kesulitan berkembang biak di penangkaran.

Populer dengan warna biru, P. Johannii betina justru berwarna oranye kuning cerah. Panjang ikan maksimal untuk Ikan juani jantan sekitar 12 cm sedangkan ukuran betina lebih pendek lagi, ikan juani betina dapat mencapai panjang hingga 10 cm.

Mereka memiliki tubuh kekar dan bulat yang diwarnai dengan garis-garis hitam dan biru, serta ekor berwarna biru elektrik dan bintik oranye terang di dekat area perut dan dada. Untuk ikan juani jantan memiliki mata yang gelap dan warnanya yang lebih cerah dibandingkan betina.

Masa hidup ikan Juani bisa mencapai hingga 12 tahun dengan perawatan yang baik dan kondisi akuarium yang memadai, simak terus hingga akhir untuk mengetahui detail perawatan yang baik bagi ikan juani.

Ukuran Akuarium, Pompa Air dan Pencahayaan

Jika sobat lovedfish ingin memelihara mereka, ukuran tangki minimum yang direkomendasikan adalah sekitar 100 liter (70*37*40), atau yang lebih besar lagi di rekomendasikan untuk memelihara dalam jumlah tertentu dan dekorasi yang lebih padat.

Di habitat asal, Ikan juani lebih suka hidup di air yang banyak batu dengan kondisi banyak oksigen namun dengan arus yang tidak cepat, untuk merawat mereka di akuarium sobat lovedfish bisa menggunakan mesin yang tidak terlalu besar dengan tambahan aerator untuk meningkatkan kadar oksigen dalam air. Untuk memahami perbedaan aerator (Pompa udara) dan pompa air sobat bisa baca di sini.

Cahaya tidak menjadikan masalah untuk merawat ikan Juani, sobat bisa menggunakan tambahan lampu jenis apapun, yang perlu di perhatikan adalah intensitas pencahayaan yang perlu di jaga dan di atur untuk nyala selama 6-8 jam per hari.

Dekorasi Akuarium

Susunan batu dan dasar akuarium berupa pasir besar atau batu kecil halus bisa di jadikan referensi seperti tempat Johannii di alam liar yang biasa hidup di sungai yang banyak batu-batunya. Sediakan rongga atau gua untuk mereka sembunyi akan membuat mereka aman dari serangan sesama Johannii atau ikan lain, bisa juga sebagai tempat mereka bermain.

Satu atau dua tanaman air yang dapta tumbuh tinggi bisa juga di tambahkan untuk menghias akuarium, akan lebih baik jika di akuarium di setting dengan banyak tempat untuk sembunyi untuk menghindari pertengkaran sesama juani. Namun tetap sediakan banyak tempat terbuka untuk mereka berenang bebas tanpa halangan.

Kondisi Air

Ikan P. Johannii hidup di air alkali dengan pH 7 hingga 9. Untuk suhu air, ikan juani akrab dengna suhu air di Indonesia karena mereka merupakan ikan tropis dan hidup pada suhu 22 hingga 28 °C (72 hingga 82 °F). Kesadahan air berkisar antara 10-20.

Penyakit Ikan

Saat merawat ikan, menjaganya tetap sehat adalah hal yang wajib, makanya ada parameter yang di butuhkan untuk menjaga ikan tetap sehat. Ikan tidak bisa memberi tahu ketika mereka sedang sakit namun ada ciri-ciri ikan terserang penyakit. Biasanya ikan yang sedang sakit akan menyendiri, terdapat perubahan di badan ikan baik itu luka, sirip rusak atau lainnya tergantung jenis penyakit atau parasit yang menyerang mereka.

Parasit merupakan penyakit yang umum menyerang jenis ikan siklit termasuk ikan juani, Parasit ini bisa tumbuh dari filterasi yang tidak maksimal sehingga menjadikan akuarium kotor. Sifat parasit yang melemahkan inangnya sehingga bisa menyebabkan kematian jika tidak segera di tangani.

Lakukan perawatan akuarium dengan rutin mengganti 10-15 % air seminggu sekali dan rutin membersihkan media filter agar parasit tidak tumbuh. Jika sudah terlanjur tumbuh parasit maka siapkan obat untuk mengurangi pertumbuhan parasit dan mengobati ikan dari parasit.

Makanan Ikan

P. Johannii menerima sebagian besar makanan yang di berikan, bukan hal yang sulit untuk memberikan mereka makanan. Makanan nabati dari sayuran rebus atau serpihan spirulina biasa di jadikan makanan utama mereka. Sesekali berikan juga makanan berupa udang atau cacing baik yang masih hidup, kering atau beku.

Perilaku Sosial

Karakter jenis ikan siklid adalah agresif termasuk ikan juani yang sedang kita bahas. Jika sobat ingin merawat mereka dalam satu tangki atau akuarium setidaknya ada lebih dari 3 ikan juani dengan perbandingan satu jantan dengan 2 betina atau lebih. Dengan kombinasi ini mereka akan lebih damai.

Jika sobat lovedfish ingin memelihara ikan lain dalam satu komunitas, ikan siklid lainnya seperti lemon, niasa dan beberapa jenis ikan malawi lainnya bisa di jadikan satu dengan mereka.

Ikan lembut dan tenang seperti ikan guppy dan ikan koki tidak cocok untuk di jadikan satu dengan ikan juani. Udang kecil sejenis udang cherry juga tidak cocok karena hanya akan menjadi santapan lezat bagi ikan juani atau ikan siklid lainnya.

Referensi Artikel :

https://en.wikipedia.org/wiki/Pseudotropheus_johannii
https://www.fishkeepingfolks.com/electric-blue-johanni-cichlid/
https://www.seriouslyfish.com/species/melanochromis-johanni/

17 November 2023

All post

Mengenal dan Merawat Ikan Garra Rufa

Banyak yang menyebut mereka dengan ikan terapi, ikan dokter, ikan pedikur atau garra merah. Terkenal karena kemampuan mereka memakan sel kulit mati yang ada di tubuh manusia. Ikan ini bukan sekedar ikan hias namun lebih ke ikan terapi yang biasa di gunakan di klinik atau tempat wisata air.

Meskipun sering di sebut ikan dokter atau ikan terapi, penggunaan ikan sebagai perawatan spa bagi masyarakat luas masih banyak diperdebatkan berdasarkan kemanjuran dan validitasnya. Terapi yang biasa di gunakan adalah dengan mencelupkan kaki atau tangan ke dalam kolam atau akuarium, kemudian ikan garra rufa akan memakan sel kulit mati di tubuh kita.

Termasuk dalam spesies ikan mas dari Asia Barat, negara-negara yang tercatat sebagai asal dari ikan garra rufa ini di antaranya Turki, Suriah, Irak dan Iran. Beberapa tempat asal mereka ditemukan adalah lembah sungai Kızıl, Seyhan, Ceyhan, Orontes, Queiq, Yordan, Tigris–Efrat, Kor dan Mond.

Klasifikasi

Kerajaan

Animalia

Divisi

Chordata

Kelas

Actinoterygii

Keluarga

Cyprinidae

Jenis

G. Rufa

Deskripsi

Garra Rufa biasanya mampu tumbuh hingga mencapai panjang 14 sentimeter dalam perawatan di rumah baik di akuarium maupun kolam akan tetapi ukuran standar dewasa 10-12 sentimeter, sedangkan jika mereka hidup di alam liar bisa mencapai ukuran panjang sekitar 24 sentimeter.

Ikan Garra Rufa cenderung mendiami hulu sungai dan anak sungai dengan arus air yang deras, waduk atau danau yang dalam, namun habitat yang mereka sukai adalah air sungai yang jernih dengan pancaran sinar matahari yang cukup dan beberapa kayu apung atau tenggelam yang memiliki lapisan biofilm.

Biofilm adalah kumpulan sel mikroorganisme, khususnya bakteri, yang melekat di suatu permukaan dan diselimuti oleh pelekat karbohidrat yang dikeluarkan oleh bakteri. Biofilm terbentuk karena mikroorganisme cenderung menciptakan lingkungan mikro dan relung mereka sendiri.

Ikan Garra Rufa merupakan ikan yang gemar lompat keluar jadi di perlukan penutup yang baik di bagian atasnya. Mereka juga senang makan algae jadi tidak di sarankan untuk akuarium baru yang belum siap secara biologis.

Ukuran Akuarium, Pompa Air dan Pencahayaan

Ikan komunitas dengan ukuran akuarium 120*45*50 di rekomendasikan untuk merawat mereka. Akuarium harus tinggi karena kebiasaan ikan garra rufa yang suka lompat. Akuarium yang besar ini juga di senangi ikan garra rufa karena mereka yang aktif bergerak. Dengan akuarium yang besar mereka merasa bisa bergerak bebas.

Jenis ikan mas termasuk ikan garra rufa merupakan perenang aktif dan menyukai arus deras. Untuk itu siapkan pompa air dengan keluaran yang cukup tinggi sehingga menciptakan arus yang besar di akuarium atau kolam. Untuk contoh akuarium di atas sobat lovedfish bisa menggunakan pompa air dengan keluaran 2000 - 2500 liter per jam, atau jika di konversi dengan seri pompa air sobat lovedfish bisa menggunakan mesin dengan seri 2500, 2600, 3800, 3900, 104, 105.

Sinar lampu warna kuning atau putih membuat ikan garra rufa nyaman, mengingat di alam liat mereka biasa berenang di air yang jernih dengan pancaran sinar matahari yang cukup. Kesalahan yang sering di lakukan sobat pecinta ikan hias adalah dengan menyalakan lampu 24 jam sehari, ini tidak baik bagi ikan dan lampu sendiri.

Saat ini lampu yang di jual sudah menggunakan LED, seringnya terjadi kasus yang yang nyala 24 jam dalam waktu 2 bulan LED sudah mati karena terbakar (gosong) LED menjadi hitam dan tidak nyala lagi. Lebih baik lampu di nyalakan sekitar 6-8 jam sehari.

Dekorasi Akuarium

Tampilan akuarium atau kolam yang ditata menyerupai aliran sungai membuat mereka nyaman karena merasa tinggal di habitat asal, dengan substrat batu yang berukuran bervariasi dan di terjang arus air sehingga membentuk percikan, tambahan pasir atau kerikil halus dan mungkin beberapa kayu tenggelam atau apung. Tambahan tanaman yang mengakar kuat juga sangat bagus untuk memberikan suasana natural atau alami.

Kondisi Air

Ikan garra rufa merupakan ikan yang senang dengan kondisi air dingin, soabt lovedfish yang tinggal di daerah panas perlu perawatan khusus dan tambahan alat yang bisa menjaga air di suhu 14 – 20 °C. Ikan garra rufa bukan merupakan spesies tropis jadi yang di perlukan adalah menjaga kondisi air tetap dingin.

Untuk pH air standar di 6,0 – 8,0 dengan tingkat kekerasan 18 – 268 ppm.

Penyakit Ikan

Meskipun pada dasarnya ikan garra rufa merupakan ikan yang mudah dalam perawatan, penyakit pasti bisa datang karena perubahan suhu yang drastis, kondisi kolam atau akuarium yang tidak bersih atau faktor lainnya seperti menambahkan ikan baru yang membawa penyakit atau bakteri.

Iklim tropis di Indonesia yang rata-rata suhu air bisa mencapai 28-30 °C mungkin yang perlu di Waspadai jika sobat lovedfish tinggal di daerah bawah. penyakit dari perubahan suhu ini bisa menyebabkan stress dan rentan white spot. Penyakit ini rentan menyerang ikan hias terutama ikan mas. meskipun sekarang pengobatan relatif mudah dan cepat namun jika telat dalam penanganan maka resiko terbesar adalah kematian massal. Obat dengan kandungan methylene blue menjadi obat ampuh untuk memberantas white spot.

Makanan Ikan

Meskipun sebagai ikan terapi yang akan memakan kulit mati dan pemakan algae yang tersedia, ikan garra rufa bukan merupakan herbivora yang aktif. Berikan mereka makanan yang banyak di jual di toko-toko ikan hias seperti cacing beku atau kering, udang kering atau beku akan sangat di hargai mereka.

Selain makanan dengan unsur daging mereka juga akan memakan buah maupun sayuran. Rebusan bayam, mentimun cacah, atau sayur-sayuran segar dan buah-buahan juga akan mereka makan, yang penting dalam pemberian pakan ikan tidak berlebih sehingga aman untuk ikan. Pemberian pakan berlebih bisa memicu penyakit bagi ikan.

Perilaku Sosial

Garra rufa merupakan ikan yang damai untuk tangki komunitas, mereka bisa di gabung dengan sesama ikan mas, atau dengan ikan pemakan algae lainnya. Mereka cenderung akan bertengkar sesama garra rufa jika di tempatkan dalam akuarium kecil dengan jumlah ikan yang banyak.

Jika di pelihara sendiri garra rufa juga akan menunjukkan perilaku agresif terhadap ikan lain yang memiliki bentuk serupa, jika sobat lovedfish ingin memelihara garra rufa sebaiknya dalam akuarium besar pelihara garra rufa minimal 5 ekor agar perilaku mereka tidak agresif.

Referensi Artikel :

https://en.wikipedia.org/wiki/Red_garra
https://www.seriouslyfish.com/species/garra-rufa/#google_vignette

14 November 2023

All post

Mengenal dan Merawat Axolotl aka Salamender

Axolotl sobat menyebutnya ikan hias atau amfibi? Axolotl sebenarnya adalah salamander akuatik. dan masuk dalam kelas amfibi. Meskipun di daerah asal mereka, Axolotl di sebut dengan ikan berjalan. Dalam beberapa tahun belakangan amfibi ini mulai populer termasuk di Indonesia meskipun asalnya jauh di belahan bumi lain.

Sumber : WorldWildLife.org

Yap Axolotl berasal jauh dari Indonesia tepatnya dari negara Meksiko, namun sangat di sayangkan di alam liar populasi Axolotl terancam punah. Bahkan di tahun 2020 axolotl di alam liar hampir punah karena urbanisasi di Mexico City dan polusi air, serta masuknya spesies invasif seperti nila dan perca.

Di daerah asal mereka Axolotl juga di sajikan sebagai hidangan dan dulu merupakan makanan pokok suku Aztec. Namun saat ini selain untuk penelitian, mereka lebih di jadikan hiasan untuk akuarium karena bentuknya yang unik. Penelitian ilmiah Axolotl digunakan secara luas karena kemampuannya untuk meregenerasi anggota tubuh, insang, dan bagian mata serta otaknya.

Klasifikasi

Kerajaan

Animalia

Divisi

Chordata

Kelas

Amfibi

Keluarga

Ambystomatidae

Jenis

A. mexicanum

Deskripsi

Amfibi yang satu ini memang cakep untuk di pelihara di akuarium, selain wajahnya yang imut, mereka juga ramah terhadap ikan lainnya. Axolotl memiliki ciri khas larva salamander, termasuk insang luar dan sirip ekor yang memanjang dari belakang kepala hingga lubang ventilasi. Yang membedakan adalah, jika salamender dewasa akan kehilangan insang luarnya, sedangkan Axolotl akan mempertahankan insangnya.

Ukuran mereka juga jauh lebih kecil daripada salamender pada umumnya. Axolotl dewasa dapat tumbuh hingga 45cm, namun pada umumnya panjang Axolotl dewasa sekitar 29-30 cm. Umur 18-27 bulan mereka sudah memasuki usia matang secara seksual dan siap berkembang biak.

Kepala Axolotl lebar, Axolotl juga tidak memiliki kelopak mata. Anggota tubuh mereka kurang berkembang dan memiliki jari-jari yang panjang dan tipis. Tiga pasang batang insang luar (rami) berasal dari belakang kepalanya dan digunakan untuk memindahkan air beroksigen. Rami insang luar dilapisi dengan filamen (fimbriae) untuk meningkatkan luas permukaan pertukaran gas.

Pada dasarnya Axolotl berwarna coklat tua dengan bintik hitam. warna albino dan putih, serta warna lainnya merupakan hasil mutasi yang wajar. Tungkai dan kakinya agak kecil, namun ekornya panjang. Sirip memanjang dari belakang kepala hingga ujung ekor.

Kemampuan bertahan hidup di dalam penangkaran yang terawat dengan baik bisa mencapai hingga 15 tahun, namun justru di alam liar mereka tidak mampu bertahan selama itu. Di alam mereka hanya mampu bertahan antara 5 hingga 6 tahun.

Ukuran Akuarium, Pompa Air dan Pencahayaan

Axolotl anak-anak dapat di pelihara di akuarium dengan kapasitas air 10 galon atau sekitar 38 liter, seiring meningkatnya ukuran Axolotl maka di butuhkan akuarium yang lebih besar lagi, Axolotl dewasa setidaknya di pelihara di akuarium dengan kapasitas 20 galon atau 76 liter. Jika sobat berencana memelihara mereka lebih dari 1 ekor Axolotl dewasa maka siapkan akuarium 40 galon atau 150 liter. jika di konversi ke ukuran akuarium sekitar ukuran 80*40*50 atau 80*45*45.

Filtrasi yang memadai untuk menjaga tangki tetap bersih sangat penting untuk kesehatan dan kualitas air, namun aliran air harus dijaga tetap rendah. karena Axolotl lebih suka dengan arus lambat. Jiak arus terlalu cepat akan membuat Axolotl mudah stress. Jika merujuk pada ukuran akuarium di atas pompa air seri 1600 dengan sirkulasi air 1200-1500 per jam dapat di jadikan pilihan.

Axolotl merupakan hewan yang aktif bergerak di malam hari atau dalam keadaan gelap, jadi kebutuhan cahaya bisa di kesampingkan, bahkan jika akuarium terlalu terang dan tidak ada tempat sembunyi justru membuat mereka mudah stress.

Dekorasi Akuarium

Akuarium harus terdiri dari tempat persembunyian seperti pipa PVC, tumpukan batu yang di bentuk seperti gua, dekorasi berlubang, dan dekorasi lainnya yang dapat menjadi tempat persembunyian yang baik bagi axolotl. Berbagai dekorasi lainnya hanyalah opsional. Sediakan lebih banyak tempat untuk sembunyi jika berencana memelihara axolotl lebih dari 1 ekor.

Untuk dasar akuarium sobat bisa menggunakan kerikil kasar (bukan tajam) yang ukurannya lebih besar dari kepala axolotl, ukuran kerikil yang terlalu kecil bisa di santap axolotl yang menyebabkan gangguan pencernaan hingga menyebabkan mati. Opsi lain pasir hitam yang halus juga bisa di gunakan untuk dasar akuarium. Jangan biarkan dasar akuarium tanpa substrat.

Kondisi Air

Axolotl senang hidup di daerah dengan kondisi air dingin, pastikan memelihara mereka di tempat yang sejuk dan jauh dari sinar matahari. Suhu ideal untuk memelihara mereka di antara 14-20°C. Hindari memelihara axolotl di akuarium dengan suhu lebih dari 24°C. Itu akan membuat mereka tidak nyaman hingga menyebabkan kematian.

Jaga juga pH air tetap stabil di antara 6,5 hingga 7,5. Rutin mengganti air setidaknya 10 hingga 25% setiap seminggu sekali membantu menjaga pH air tetap stabil. Jangan lupa bersihkan media filter secara berkala agar kejernihan air terjaga dan axolotl tidak mudah terserang penyatik.

Penyakit Ikan

Axolotl merupakan hewan dengan kemampuan regeneratif yang baik, artinya mereka dapat menumbuhkan kembali bagian yang cedera atau luka, bahkna mereka dapat meregenerasi jaringan jantung dan mata.

Namun, kemampuan axolotl yang luar biasa ini tidak melindungi mereka dari semua masalah kesehatan yang dialami ikan dan hewan peliharaan eksotik sepanjang hidup mereka. Kondisi akuarium yang tidak bersih dapat menyebabkan infeksi virus atau bakteri.

Tanda awal hewan terserang virus atau bakteri dapat di lihat dari kurang nafsu makan dan tidak aktif bergerak. Mereka cenderung diam dan bersembunyi, obat-obatan untuk mengurangi virus dan bakteri bisa di gunakan sesuai dengan keluhan pada hewan peliharaan.

Langkah yang paling aman adalah tetap menjaga kondisi air stabil dan nyaman untuk mereka tinggal dan tetap rutin membersihkan media filter, karena datangnya virus dan bakteri salah satunya dari kondisi filter yang sudah terlalu kotor.

Makanan Ikan

Axolotl merupakan predator karnivora yang biasanya berburu pada malam hari. Di alam liar mereka menggunakan metode penyedotan ketika mencari makan. Krustasea, moluska, larva serangga, cacing, dan ikan kecil merupakan santapan lezat bagi mereka.

Saat memelihara mereka di akuarium berikan juga mereka makanan yang sama, mereka juga akan serpihan pelet atau makanan dari tepung ikan maupun udang, ataupun cacing kering udang air asin beku, potongan kecil daging sapi atau ayam juga bisa menjadi makanan mereka.

Mereka akan berhenti makan jika mereka sudah kenyang maka sobat harus memperhatikan porsi makan mereka, jangan lupa buang sisa makanan yang tidak di makan karena dapat menjadi bakteri yang justru berbahaya bagi kesehatan Axolotl.

Perilaku Sosial

Axolotl bukan hewan sosial dan tidak membutuhkan teman seakuarium. Mereka tidak boleh dipelihara bersama hewan atau spesies lain karena axolotl cenderung memakan ikan peliharaan, atau jika di campur dengan ikan yang agresif justru ikan-ikan itu bisa menggigit Axolotl.

Bahkan dengan sesama Axolotl sobat harus berhati-hati dalam menempatkan mereka dengan axolotl lainnya. Axolotl anak-anak bersifat kanibal terhadap rekan-rekan mereka, oleh karena itu mereka paling baik jika dibesarkan di tempat terpisah. Axolotl dewasa, dalam beberapa kasus, dapat ditempatkan bersama. Namun, pastikan untuk mewaspadai kecenderungan kanibalisme.

Referensi Artikel :

https://en.wikipedia.org/wiki/Axolotl
https://www.britannica.com/animal/salamander
https://fishlab.com/axolotl-tank
https://www.worldwildlife.org/magazine/issues/summer-2021/articles/meet-the-peter-pan-of-salamanders-the-axolotl

5 November 2023

All post

Mengenal dan Merawat Melanochromis Auratus (Niasa)

Di Indonesia di kenal dengan nama Niasa ikan asal Malawi ini memiliki nama ilmiah Melanochromis auratus juga biasa di sebut dengan cichlid auratus atau malawi golden cichlid. Yap ikan ini kategori cichlid dan berasal dari Malawi. Tepatnya di selatan Tasik Malawi, terutama dari Jalo Reef ke arah selatan sepanjang pantai barat hingga ke Crocodile Rocks.

Cichlid kecil yang agresif dan tidak di sarankan untuk pemula karena agresivitas-nya dan kondisi air dan akuarium yang perlu penanganan khusus.

Meskipun sudah banyak tersedia di pasar ikan hias dengan harga yang relatif murah, bagi sobat lovedfish yang ingin menjadikan ikan Niasa sebagai koleksi tambahan untuk akuarium di rumah, sobat lovedfish bisa membaca hingga akhir untuk mengetahui cara yang tepat merawat mereka.

Klasifikasi

Kerajaan

Animalia

Divisi

Chordata

Kelas

Actinoterygii

Keluarga

Cichlidae

Jenis

M. Auratus

Deskripsi

Ikan Niasa atau Auratus adalah ikan kecil panjang dengan tubuh Niasa dewasa hanya sekitar 11 sentimeter. Memiliki corak warna perpaduan antara kuning, hitam dan putih biasanya ini ada pada Niasa betina.

Ciri-ciri untuk niasa jantan jika di lihat dari warna ikan makan ikan Niasa jantan memiliki warna tubuh coklat tua atau hitam dengan garis-garis biru atau kuning di bagian atas tubuh ikan.

Meskipun memiliki warn warni yang cantik ikan ini termasuk ikan yang agresif dan jika sobat lovedfish ingin merawat mereka setidaknya 1 jantan dengan banyak betina akan mengurangi sifat mereka yang agresif.

Kehidupan ikan Niasa di alam liar berada di sepanjang pantai sehingga kondisi air menjadi sedikit basa, mungkin ini salah satu tantangan sobat lovedfish jika ingin memelihara mereka. Mereka suka tinggal di daerah yang memiliki bebatuan berongga dan atau terumbu karang. 

Ukuran Akuarium, Pompa Air dan Pencahayaan

Pergerakan ikan niasa yang begitu lincah dan cepat membuat mereka membutuhkan ruang yang besar, penulis sarankan sobat lovedfish merawat mereka di akuarium dengan ukuran antara 60*35*40 untuk niasa anak-anak hingga akuarium ukuran 100*50*50 untuk memelihara ikan niasa dewasa.

Habitat ikan niasa yang berada di pantai pastinya memiliki arus yang cepat dan tidak stabil, ketika memelihara mereka di akuarium sobat juga memerlukan ukuran pompa air yang besar untuk menghasilkan arus air yang bagus. Dengan arus air yang besar akan membuat mereka nyaman tinggal di akuarium.

Untuk cahaya sobat sesuaikan saja dengan ukuran akuarium yang sobat miliki karena ikan Niasa tidak terpengaruh dengan besar kecilnya cahaya yang masuk ke akuarium dan intensitas atau durasi nyala lampu juga tidak terlalu pengaruh bagi ikan niasa.    

Dekorasi Akuarium

Ikan Niasa di alam liar hidup di daerah yang terdapat banyak bebatuan berongga yangmembentuk seperti gua-gua kecil untuk mereka bermain atau mereka juga senang tinggal di daerah yang banyak batu karang.

Ketika sobat merawat ikan Niasa di dalam akuarium siapkan juga akuarium dengan dekorasi mirip dengan kehidupan mereka di alam liar. Dasar akuarium pasir silika atau pasir laut dengan dekorasi bagian belakang batu-batu yang di tata sedemikian rupa sehingga ada celah seperti gua untuk mereka bermain.

Tanaman air bukan faktor utama bagi ikan niasa jadi bisa di abaikan tambahan tanaman air. Jika sobat ingin menambahkan tanaman air pastikan memiliki daun dan batang yang kuat, karena ikan niasa suka menggigit daun maupun ranting.

Kondisi Air

Tropis, keras, dan basa merupakan kondisi air yang sesuai untuk ikan niasa. Namun ikan Niasa yang di jual di toko-toko ikan hias sudah beradaptasi dengan suhu dan kondisi air netral sehingga sobat lovedfish tidak perlu repot menjaga kondisi air tropis, keras dan basa.

Suhu ideal di akuarium antara 75-82°F atau 24-28°C. Tantangan untuk para penghobi adalah menjaga pH air di antara 7,6-8,8 kondisi basa ini yang di sukai ikan Niasa. Tenang ikan yang sudah di jual di pasar sudah mampu untuk beradaptasi dengan pH air lebih normal. Kekerasan air 10-25°H.

Penyakit Ikan

Ikan Niasa bukan ikan yang rentan terhadap penyakit. meskipun kuat dan tidak mudah terkena penyakit bukan berarti mengabaikan mereka tanpa menjaga kualitas air sesuai dengan yang di jelaskan sebelumnya.

penyakit umum yang sering terjadi justru luka akibat dari saling serang diantara mereka. Jadi sediakan selalu obat luka untuk memastikan luka di tubuh mereka tidak semakin parah.

Bakteri ich atau whitespot juga dapat menyerang mereka jika kondisi air terlalu dingin. Penyakit ini dapat di lihat dengan adanya bintik-bintik putih di tubuh ikan. Untuk mengatasinya bisa menggunakan obat anti ich atau methylene blue.

Makanan Ikan

Melanochromis Auratus menerima semua makanan yang di tawarkan baik itu pellet yang tersedia di pasaran maupun makanan hidup dan beku. Untuk hasil terbaik berikan mereka makanan dengan bahan nabati seperti spirulina, bayam rebus dan makanan lainnya yang mengandung nabati.

berikan pakan sehari dua sampai tiga kali untuk di habiskan ikan dalam 5-10 menit. Memberikan pakan berlebih tidak baik untuk ikan dan mempengaruhi kondisi air dalam akuarium. Sebaiknya ambil sisa pakan yang sudah tidak di makan.

Perilaku Sosial

Ikan Niasa merupakan salah satu mbuna paling agresif dan teritorial jadi hindari memelihara mereka dengan ikan yang memiliki karakter damai, bergerak lambat dan bukan ikan petarung. Jangan berharap mereka hidup damai dengan ikan lain di luar jenis cichlid bahkan jika paduan jumlah ikan antara jantan dan betina tidak sesuai mereka juga bisa saling serang.

Mbuna adalah nama umum untuk sekelompok besar cichlid Afrika dari Danau Malawi, dan merupakan anggota keluarga haplochromine.

Cara paling aman adalah dengan memelihara mereka dalam jumlah banyak minimal 25 ekor untuk mengurangi sifat agresif dan teritorial mereka. Perpaduan 1 jantan 3 betina juga disarankan agar tidka terjadi pelecehan terhadap Niasa betina.

Beberapa ikan Melawi yang bisa sobat koleksi untuk di jadikan satu dengan Melanochromis auratus di antaranya Bumblebee Cichlid atau Hornet Cichlid (Pseudotropheus crabro), Electric Yellow atau Yellow Lab Cichlid (Labidochromis caeruleus), Red Zebra Cichlid (Maylandia estherae), Blue Zebra Cichlid (Maylandia callainos), dan Juwani Biru (Johannii Melanochromis cyaneorhabdos).

Referensi Artikel

https://en.wikipedia.org/wiki/Melanochromis_auratus
https://en.wikipedia.org/wiki/Mbuna
https://www.seriouslyfish.com/species/melanochromis-auratus/
https://www.tfhmagazine.com/articles/freshwater/melanochromis-auratus

31 Oktober 2023

All post

Penyakit Ikan Mas dan Pengobatannya

Ikan mas merupakan ikan paling populer tidak cuma di Indonesia tapi di seluruh dunia, Ikan yang menurut sejarah yang tercatat sudah ada sejak jaman kekaisaran Tiongkok di masa dinasti Jin (266-420). Anak-anak hingga dewasa pasti senang dengan jenis ikan ini.

Secara umum di pasaran ikan mas terdiri dari ikan mas komet, ikan mas shubunkin atau bogim dan ikna mas koki. Untuk ikan mas koki sendiri memiliki berbagai jenis, mulai dari jenis koki oranda, ryukin, mutiara, lionchu atau rancu, lowo dan lainnya. Termasuk ikan koi yang juga masih merupakan jenis ikan mas.

Kurangnya perawatan dan kondisi air yang kurang baik bisa menyebabkan terjadinya stress pada ikan, timbulnya penyakit dan akhirnya bisa mati jika tidak segera di beri obat yang tepat. Pernah pada satu kasus dalam semalam ikan mas jenis komet dan shubunkin banyak yang mati karena telat dalam pemberian obat ikan karena serangan white spot atau ich.

Bagi sobat pecinta ikan hias mungkin pernah mengalami juga ikan mas koki yang sobat rawat tiba-tiba mati tanpa gejala yang jelas. Sebenarnya ada gejala mungkin sobat tidak menyadarinya.

Beberapa ciri-ciri ikan tidak sehat di antaranya ikan suka menyendiri, nafsu makan berkurang, ada perubahan atau ruam pada tubuh ikan. Untuk lebih jelasnya bisa sobat lovedfish cek jenis penyakit ciri-ciri dan pengobatannya sebagai berikut.

1. Aeromonas hydrophila

Ikan yang terkena penyakit ini akan memperlihatkan tanda-tanda Sirip yang rusak dengan disertai bintik-bintik merah karena pendarahan akan menyebabkan ikan sulit berenang, sehingga ikan akan cenderung tidak aktif dan susah menggapai makan, hilang nafsu makan, Terdapat luka pada permukaan tubuh ikan dan terkadang mengeluarkan darah apabila sudah parah, pendarahan pada insang, perut membesar berisi cairan, sisik mulai lepas satu-per satu, sirip ekor rusak dan berkurang.

Ciri yang terdapat pada tubuh ikan bagian dalam apabila dilakukan pembedahan organ akan tampak kerusakan pada jaringan penyusun hati, ginjal dan limpa.

Mencegah lebih baik daripada mengobati, istilah yang pasti sering sobat lovedfish dengar, ada beberapa cara untuk mencegah ikan terkena aeromonas. Cara yang perlu sobat lakukan adalah dengan meminimalkan terjadinya stres pada ikan, perlakuan yang tepat seperti menyediakan tempat karantina ikan yang memiliki ciri-ciri penyakit di atas dan jaga lingkungan tetap optimal, perbaikan nutrisi dari pakan ikan yang berkualitas, selalu menjaga kualitas air dengan memperhatikan parameter air dengan baik dan jaga kebersihan air.

Seandainya ikan sudah terlanjur terkena aeromonas sebaiknya pindahkan ikan ke akuarium karantina dan lakukan pengobatan dengan memberikan antibiotik seperti oxytetracycline dan sulfonamide untuk di campurkan ke dalam airnya. Sedangkan untuk makanan bisa di tambahkan Terramycine dengan dosis 50 mg/kg pakan.

2. Baktersi Pseudomonas flurescens

Bakteri ini memiliki kemiripan dengan jenis aeromonas mulai dari ciri-ciri ikan terkena bakteri ini, cara mencegah ikan terkena bakteri dan cara mengobati ikan bisa di lakukan hal yang sama seperti yang sudah di jelaskan di atas.

3. Bintik Putih

Penyakit yang satu ini disebabkan oleh protozoa bernama Ichtyophthirius multifiliis yang menyebabkan bintik putih di permukaan tubuh dan insang. Ikan mas akan kesulitan bernafas karena bintik putih ini mengeluarkan lendir yang lengket. Ikan yang terserang white spot akan mati jika tidak di obati segera dan penularan-nya sangat cepat.

untuk pengobatan bisa menggunakan larutan garam dengan perbandingan 1 gram per 50 cc air atau dengan obat anti ich, methylene blue atau obat anti protozoa. untuk pengobatan takaran obat biasanya terdapat dalam kemasan.

Penulis sendiri jika ada ikan yang terkena white spot atau bintik putih biasanye memberikan obat methylene blue dan garam ikan dengan cara mengurangi air dalam akuarium hingga tersisa 20-25 % kemudian sisa air di berikan obat dan garam dan media filter di bersihkan. Setelah 12-14 jam kurangi air lagi hingga tersisa sekitar 12-15% dan di isi dengan air baru.

Beberapa kali cara ini penulis lakukan alhamdulillah ikan-ikan yang terkena bintik putih atau white spot aman sehat dan aktif kembali.

4. Jamur Saprolegnia

Ikan yang di serang jamur Saprolegniasis biasanya di tandai dengan selaput kapas yang menyelimuti tubuhnya terutama bagian kepala, sirip dan tutup insang. Jamur Saprolegnia biasanya tumbuh karena kondisi air yang dingin, semakin dingin kondisi air serangan jamur akan semakin memburuk.

Tindakan pengobatan yang perlu dilakukan pada ikan yang terserang jamur Saprolegnia dengan merendam ikan dengan larutan PK 10 ppm, malachyte green 60 gr/m3 selama 15 menit atau dalam larutan garam 20 mg/liter air.

Sementara akuarium atau kolam yang suhu airnya terlalu dingin untuk sementara bisa di tingkatkan suhu airnya dengan menggunakan heater untuk mengurangi pertumbuhan jamur.

5. Kutu Ikan Argulosis

Jika kutu ikan sudah besar akan kelihatan mereka menempel di badan ikan, tanda lainnya adalah bintik merah atau bercak merah, ikan menjadi kurus karena banyak darah yang di hisap oleh kutu ikan. Jika ikan di pegang maka akan terasa banyak lendirnya.

Obat Abate, Demilin atau anti kutu bisa sobat gunakan untuk mengobati ikan yang terserang kutu argulosis. Untuk dosis biasanya ada dalam kemasan. Obat-obat yang penulissebutkan merupakan obat keras jadi perlu di cek dosis dan lama penggunaan agar ikan yang sobat rawat tetap aman.

Untuk mengurangi resiko tumbuhnya kutu ikan rutin bersihkan media filter dan sesekali merendam ikan di larutan garam berdosis 20 gram/liter air selama 15 menit dapat mengurangi bahkan menanggulangi tumbuhnya kutu ikan.

6. Bengkak Insang atau Badan

Bengkak yang terjadi biasanya di sebabkan oleh parasit ikan Myxosporea. Parasit ini bisa menyebabkan bintil putih kemerahan pada insang ikan dan bisa menyebabkan pendarahan jika bintil pecah.

Secara penelitian di Indonesia belum banyak jurnal untuk bakteri ini. Dikutip dari unair.ac.id yang perlu di ketahui adalah Parasit myxosporean memiliki keragaman induk semang yang luas. Karena parasit ini menular dari ikan ke ikan, infeksinya menyebar dengan cepat di budidaya ikan. Dan belum ada pengobatan yang di rekomendasikan.

Di kutip dari dutakoi.com Ada berbagai macam pengobatan yang bisa dilakukan jika ikan koi terkena penyakit Myxosporearis. Pengobatan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai macam tahap diantaranya seperti perendaman dalam Acrivlavine, Methylene Blue hingga Vaksin.

masih dari dutakoi.com Jika anda ingin melakukan pengobatan secara alami maka anda bisa memanfaatkan berbagai macam bahan seperti diantaranya Daun Jambu Biji, Daun Pace, Daun Nangka

7. Gatal

Pernahkah sobat lovedfish melihat ikan yang sobat pelihara menggosokan tubuhnya di dinding akuarium atau kolam? Bisa jadi ikan itu sedang gatal karena ada jamur yang menempel di tubuhnya. Untuk ikan yang gatal sobat dapat mengobati dengan merendam ikan ke dalam ember terpisah yang berisi larutan PK sekitar 10-15 detik. Jangan terlalu lama karena akan menyebabkan ikan mati.

Selain larutan PK, gatal dapat diatasi dengan merendam ikan dalam larutan formalin berdosis 220 ppm selama 15 menit. Setelah itu rendam ikan ke dalam air yang bersih dan kembalikan lagi ke akuarium atau kolam.

8. Cacing Kulit dan Insang

Hampir sama seperti gatal yang di jelaskan sebelumnya, ikan yang terserang cacing kulit dan insang akan menggosok-kan badan mereka ke dinding atau dasar kolam atau akuarium. yang bisa menyebabkan kulit atau sisik mereka lepas.

Menanggulangi penyakit ini juga sama seperti yang di jelaskan sebelumnya dapat menggunakan larutan PK atau formalin. Sedangkan untuk mengatasinya bisa di lakukan dengan rutinmembersihkan media filter agar bakteri tidak tumbuh jaga juga kondisi air tetap stabil baik suhu air maupun pH air.